Pages

Sabtu, 21 Desember 2013

"love it struggles"

Hidup itu tak pernah terlepas dari yang namanya cinta.
Kamu pernah mengalaminya bukan?
Sekali, dua kali, atau mungkin sampai kesekian yang bahkan kamu nggak tahu pasti berapa tepatnya.
Karena pada kenyataannya kamu akan jatuh cinta berkali – kali sebelum kamu mendapatkan seseorang yang benar – benar ditakdirkan untukmu.
Mengenal apalagi merasakan cinta memang rasanya membahagiakan. Bukankah ada pepatah yang bilang “Jatuh cinta berjuta rasanya”?
Namun, manusia acap kali hanya memusatkan pandangan dan perhatian terhadap hal – hal menyenangkan saja tentang cinta.
Aku pernah membaca sebuah kutipan dari seorang penulis yang aku kagumi, seorang pengarang buku berjudul Kukila. Mungkin kamu pernah tahu, mendengar, atau bahkan membacanya. Ya dialah orangnya.
“Barangkali cinta saja sudah cukup.  Pakai ‘jatuh’ bisa patah.” -M. Aan Mansyur
Manusia barangkali lupa bahwa dalam setiap hal selalu ada dua sisi yang diperlihatkan.
 Seperti kisah cinta.
Tak selalu hal menyenangkan saja yang terjadi. Namun juga hal menyedihkan mungkin saja terjadi.
Manusia sering kali lupa bahwa sekadar memiliki cinta saja tidaklah cukup.
Karena selalu dibutuhkan perjuangan untuk mempertahankan cinta :’)
Sebenarnya bila kamu memejamkan mata dan memutar ulang memori, kamu akan dan seharusnya menemukan bahwa perjuangan itu bahkan telah ada saat ingin memulai sebuah cinta.
Mungkin para pria yang sering lupa saat punya keinginan kuat untuk mendapatkan pujaan hatinya, ia akan melakukan berbagai cara untuk memilikinya. Terlihat sekali mereka begitu antusias saat ‘mengejar’ wanitanya. Mulai dari hal – hal kecil seperti waktu mengirimkan dan membalas pesan yang begitu cepat, durasi waktu saat berbicara melalui telepon, atau juga intensitas saat bertemu. Mereka melakukan perjuangan.
Mungkin para wanita juga sering kali tak menyadari ketika pria begitu bergelora dalam merebut hatinya, seberapa sering senyum yang tercipta dan kencangnya debaran jantung yang mengisyaratkan perasaan dan kata hati turut menorehkan perjuangan. Karena memutuskan untuk memilih atau menolak seorang pria adalah suatu permulaan dalam cinta. Sebelum akhirnya dihadapkan pada hal - hal yang membutuhkan lebih banyak lagi perjuangan.

Tuhan mempertemukan dua insan manusia yang bahkan kita tak pernah dapat menebak dengan siapa, kapan, dan di mana itu akan terjadi.





Tentu saja juga tak dapat menerka apa yang akan terjadi dalam masa depan. Baik itu satu bulan kemudian, satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun kemudian, dsb.
Apalagi yang dapat kita lakukan selain berdoa serta berusaha mempertahankan segala yang ada bukan? :’)

Berbicara soal takdir, aku termasuk salah satu yang percaya bahwa segalanya ada yang mengatur termasuk cinta.
Terkadang, ada rasa kesal yang menyelinap setiap kali aku mendengar siapa pun yang berbicara, “Ah, enak banget sih lo sama dia. Nggak kaya gue sama pacar gue nih. Bla bla bla....”
Hey. Tuhan bahkan sudah menuliskan script dan suratan takdir untuk kamu. Mengapa harus membandingkannya dengan kisah milik orang lain?
Karena sesungguhnya manusia para penghuni dunia bawah langit hanyalah seorang aktor dan aktris yang memainkan peran berdasarkan skenario milik Sang Pencipta sebagai sutradara.
Semuanya hanya tergantung kepada kamu dan pasangan kamu dalam menjalaninya. Seberapa kuat kalian untuk saling menjaga dan mempertahankan.

Lalu, bagaimana dengan perjuangan itu sendiri?
Aku punya pandangan khusus untuk hal ini. 
Pandangan yang berasal dari pengalaman di masa yang lalu.
Untukku membicarakan masa lalu bukanlah masalah selama aku tak terjerat di dalamnya.




Masa lalu memang ada untuk dikenang, meski sekelam apapun.
Karena tanpa masa lalu aku takkan pernah bisa bangkit berdiri di masa sekarang dalam upaya memperjuangkan masa depan.
Mungkin bukan hanya aku yang pernah mengalami kisah cinta yang begitu pahit.
Dan kepahitan itu meninggalkan luka dalam dan membutuhkan waktu untuk menyembuhkannya.
Bukan hanya aku yang pernah diharuskan mengerti dan menjalani hubungan dengan rentang jarak yang jauh.
Bukan hanya aku yang pernah merasakan waktu seakan ingin menunda pertemuan antara aku dan orang yang aku cintai yang membuatku harus sabar menunggu.
Bukan hanya aku yang pernah mengalami cerita cinta yang berakhir dengan pengkhianatan.
Bukan hanya aku yang pernah mendapatkan janji manis namun segalanya seperti terlupakan begitu saja.
Bukan hanya aku yang pernah menghadapi seseorang yang sebenarnya begitu mempunyai cinta yang dalam namun segalanya terpaksa berakhir karena ia punya suatu ‘rahasia’ yang selalu melemahkan tubuhnya yang membuatnya merasa bahwa ia takkan bisa membahagiakanku.
Dan bukan hanya aku juga yang pernah menghadapi perbedaan dalam cinta.
Perbedaan yang membuat segalanya terasa sia – sia.

Tapi hanya ada satu kesamaan dalam setiap kisah yang menggariskan sejarah dalam hidupku.
Kisah yang mengisi serta memenuhi buku kehidupanku.
Kisah yang menorehkan apa yang kusebut kenangan.
Aku belajar dan akhirnya berhasil mengerti tentang sesuatu.
Sesuatu itu adalah perjuangan.



Sering kali saat merasa khawatir, lelah, ragu, jenuh, marah, atau pun segala emosi lainnya, kita akan kesulitan untuk mengendalikan diri.
Juga seperti saat aku mengalami sebuah perbedaan yang membuatku pernah berpikir untuk mengakhiri segalanya.
Namun Tuhan seperti mencegahku. Dan akhirnya aku melakukan sesuatu yang lain.
Berdoa. 



Berbicara kepada-Nya, menangis sejadi – jadinya di hadapan-Nya.
“Tuhan, apa boleh aku tetap melanjutkan semua ini sampai nanti Engkau yang mengisyaratkan aku kapan aku harus berhenti berjuang?”
Dan butuh keikhlasan yang kutanamkan dalam hati dan pikiranku untuk mengambil keputusan: Aku memilih berjuang. Sampai batas di mana waktu yang akan menunjukkan kapan aku harus mengakhiri segala perjuangan.



Mulai sejak awal yang bahagia hingga selesai dengan akhir yang tak menyenangkan, aku tetap berpegang teguh bahwa segala sesuatunya memang telah ditakdirkan oleh Tuhan.
Dan juga bahwa perjuangan tetap harus ada dalam mencapai sesuatu termasuk untuk sampai pada akhir sebuah cerita.


Mungkin pernah atau sering terbersit  sesuatu yang menimbulkan rasa ‘sia – sia’ atau ‘penyesalan’ untuk sesuatu yang telah dimulai. Namun keraguan dan ketakutan yang tertanam di dalam pikiran itu hanya akan membentuk sugesti terus - menerus nantinya.
Karena sesungguhnya cinta butuh percaya.



Untuk apapun yang terjadi kemarin; sekarang; atau nanti, baik itu hal yang membuatmu tersenyum atau meneteskan air mata, semuanya tetaplah akan menjadi sesuatu yang memberikan warna dalam hidupmu. Sesuatu yang menghidupkan dirimu.




Jumat, 20 Desember 2013

"CINTA SEORANG IBU"



Pernahkah kita mencoba mengingat akan masa lalu………..????
Sembilan bulan kita hidup dalam kandungan sang bunda……
Bunda selalu membawa kita kemanapun ia pergi………
Tak pernah ia berfikir untuk menanggalkan kita walau sejenak………
Lalu kita pun lahir dengan tangis pertama kita menyapa dunia ini……
Bunda pun selalu ikhlas merawat kita dengan penuh kasih sayang……
Kadang kita telah begitu saja mengambil waktu istirahatnya dengan tangis kita di malam hari……
mengganti popok kita yang basah, memberikan kita air susu ketika kita lapar………….
Dan kita hanya bisa menangis saja ketika itu………
Kita selalu diayun, dipangku dan ditimang-timang
Lalu apa balasan kita waktu itu………..????
Kita sering membuat basah baju bunda dengan air kencing kita……
Dan Bunda tak pernah sekalipun memarahi kita……
Usia kitapun beranjak perlahan……
Ingatkah ketika hari pertama kita masuk sekolah……???
Setiap pagi, Bunda selalu memandikan kita,………
menyuapi kita………
mengantar kita dan menunggui kita……
Bunda begitu sabar mengiringi hari kita di sekolah……
Dan kita hanya bermain ketika itu……
Lalu ketika kita beranjak remaja………
Bundapun tak henti untuk menghawatirkan kita……
Ketika kita sering pulang terlambat dengan berbagai alasaan……
Bunda hanya menatap dengan penuh cemas……
Padahal mungkin kita hanya bersenang-senang di luar sana……
Ingatkah kita pada saat hari raya idul fitri………
Sering bunda membelikan kita baju, sepatu, celana baru………
Dengan harapan kita akan merasa senang……
Ingatkah pula apa kata kita ketika itu………..
“Ah….bajunya udah kuno gak mau ah” bunda ‘nggak tau selera anak muda…
dan bunda hanya tersenyum saja……
Saat kita mengenal cinta akan sesama………
Sering kita membohongi bunda hanya untuk bercinta semata……
Dan bundapun tak pernah lepaskan kasih sayangnya untuk kita……
Ketika bunda bilang………”Nak…….mestinya kamu sekolah dulu yang benar….jangan dulu berpacaran….””
Lantas kita hanya menjawab ”bu, saya udah gede, saya tau apa yg baik buat saya, ibu jangan terlalu mengatur saya dong!!”
Bunda hanya tersenyum dan menatap kita dengan penuh kasih sayang…
Apakah kita ingat saat kita memasuki bangku kuliah…
Bunda dengan penuh semangat memberikan biaya kuliah kita yang setinggi langit…
Lalu mungkin kita juga hanya bersenang-senang saja dengan dunia yang sedikit beranjak dewasa……
Ketika kita butuh uang utk menuntaskan hasrat cinta muda kita……
Sekali lagi kita sering membohongi bunda……
dengan mengatakan….”bu……saya butuh uang….untuk biaya praktikum……kira-kira….sekian juta..”
Lalu bunda bilang………….”nak…….apa tidak bisa di cicil…??
Kita dengan segera menjawab…..”gak bisa bu….harus sekali bayar……..”
Kita tak pernah tahu apa yang ada di benak bunda ketika itu……
Jika saja bunda tahu bahwa itu hanyalah alasan kita semata…..karena mungkin saja yang sebenarnya adalah kita butuh uang untuk mentraktir atau menyenangkan pacar tersayang saja…
Dan ternyata bunda selalu saja menyayangi dan berusaha mempercayai kita.
Pada saat kita lulus kuliah………
Kita mungkin bisa melihat betapa bangganya bunda mendapati anaknya sudah menjadi seorang sarjana menangis penuh haru bahagia bunda ketika itu
Lalu tak lama setelah itu……tiba-taba….
“Bu….sekarang saya sudah dewasa……saya ingin menikahi si anu……….karena saya mencintai dia………boleh kan bu……..?”
Mungkin bunda akan bilang ; ”Nak mustinya kamu mencari kerja dulu, lalu setelah sedikit mapan mungkin kamu bisa menikah”
Lalu apa jawab kita; ”Bu! kalo ibu percaya, .saya sanggup untuk memberikan makan dia tanpa ibu kasih, saya harap ibu tidak melarang niat saya untuk menikah sekarang, saya sudah dewasa bu, bukan anak kecil yang segalanya harus ibu perhatikan!! !”
Dan demi kasih sayangnya terhadap kita, maka bundapun sekali lagi meluluskan keinginan kita, sekaligus memberikan kita sedikit bekal untuk mengarungi biduk rumah tangga kita nanti.
Tak berapa lama setelah itu, kitapun merasa sanggup untuk hidup terpisah dari beliau….maka sekali lagi kita merajuk pada bunda.
Pada saat bunda sudah memasuki hari tuanya, kita pun meninggalkan dia dalam hari-hari senjanya.
Dan bunda tak pernah meminta kita untuk menemaninya karena bunda pikir anaknya sudah mempunyai kehidupan sendiri.
Bertahun-tahun kita meninggalkan bunda dan mungkin hanya setahun sekali saja kita menengok dia, itupun pada saat Hari Raya saja.
Lalu, ketika Bunda sakit di hari tuanya,
Mungkin bunda mengharapkan kasih sayang anaknya bisa sedikit menghibur dia.
Tapi, sering kita mengabaikan harapan bunda……
Kita mungkin merasa direpotkan hanya dengan mengurusi seorang wanita tua yang sudah tak berdaya itu, .maka dengan tanpa ragu lagi kita antarkan bunda pada sebuah panti jompo, kita tinggalkan bunda dengan segala harapannya terhadap kita.
Lalu pada saat Allah hendak menjemput dia, kita mungkin sedang tenggelam dalam kehidupan yang sudah menyita sebagian hati nurani kita.
Hingga satu hari terdengar bunyi dering telepon yang memberikan kabar bahwa bunda telah tiada.
Dan aku tak berani bilang bahwa mungkin saja hati kita sudah bebal dan telinga kita sudah tuli akan kenyataan ini.
Ada sesal mungkin di sana, .sesal yang tak akan terbalas dengan sejuta tetesan air mata kita.
Dan kitapun hanya meratapi kepergian bunda, ya bunda yang sudah mencetak kita dengan segenap kasih sayang bunda yang tak terperi ketulusannya, sesal yang tiada guna ketika kita tahu bunda pergi bersama setitik harapan bunda bahwa dia ingin anaknya ada ketika hembusan nafasnya yang terakhir memutuskan kehidupannya.
Dan kita hanya terpekur menatap bekunya batu nisan bertahtakan nama bunda. Itupun jika masih ada secuil nurani kita yang masih berwarna putih.
Kutuliskan ini, untuk mengenang bahwa bunda adalah pembawa syurga buat anaknya, mungkin ini tak semua benar, tapi tak mustahil ini terjadi dan ada di dunia ini.
Bunda, .aku menyayangi bunda seperti aku menyayangi syurgaNYA.
Maafkan anakmu ya bunda.
Peluk cium anakmu selalu.

selamat hari ibu 22 desembar 2013

Kamis, 07 November 2013

wanita



Wanita..
Wanita itu sebenarnya punya rasa yang unik dia menyukai seseorang tapi terkadang dia butuh waktu untuk mencintainya...
Wanita..
Wanita yang baik itu pasti banyak di sukai lelaki tetapi wanita baik itu hanya mencintai satu lelaki...
Wanita..
Wanita itu tidak suka di diam diam kan tetapi dia juga tak suka jika marahin...
Wanita..
Wanita yang baik itu adalah wanita yang tidak mengeluarkan kata-kata kasar kepada laki-laki walaupun sebenarnya didalam hati wanita itu ingin mengucapkannya..
Wanita..
Terkadang wanita itu berusaha senyum di depan lelakinya walau di hatinya terluka karena sikap lelakinya...
Wanita..
Wanita itu lemah fisiknya dari pada lelaki tetapi Hatinya lebih kuat dari lelaki...
Wanita..
Wanita yang baik itu tak berani marah kepada lelakinya tapi dia hanya berani mengeluarkan air mata hanya karena dia tak
ingin marah dengan lelakinya...
Wanita..
Wanita itu tak suka jika sering mendengar kata Terserah dari lelakinya karena dia butuh kepastian...

Kamis, 26 September 2013

PATIENCE




01 : 01 ketika mataku kembali mulai mencekung
Air mataku berlinang karena aku merindukanmu
Tapi aku masih bisa tersenyum
Kasih, aku memikirkanmu setiap hari
Ada saat-saat ketika aku tak yakin
Tapi kau yakinkan aku
Tak ada lagi keraguan
Kini kau ada di dalam hatiku


Kubilang, kasih, santailah
Semuanya akan baik-baik saja
Yang kita butuhkan hanyalah sedikit kesabaran
Kubilang, manis, nikmatilah
Dan kita berdua kan baik-baik saja
Yang kita butuhkan hanyalah sedikit kesabaran
(Kesabaran)


Aku duduk di tangga ini
Karena aku tak  lebih baik jika aku sendiri
Jika bukan engkau yang menemaniku,
Kan kutunggu, sayang
Kadang aku memang keterlaluan
Tapi aku tak dapat memutar waktu

Tapi kau tahu, cintaku
Satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan


Karena lampu kan bersinar terang
Kau dan aku sama-sama membutuhkan
Agar itu  terwujud, kita takkan berpura-pura
Aku takkan pernah merusaknya lagi
Karena aku tak bisa mendapatkannya selain padamu
...

writer : F.I.K
.

Selasa, 10 September 2013

Ketika Nada Menyapa Hujan

Ketika Nada Menyapa Hujan

Ada yang bilang hujan itu bencana, tapi banyak juga yang berkata bahwa hujan itu anugerah.
Hujan pengundang keluhan, tetapi juga pembangkit memori. 
Hujan adalah hal yang dibenci hewan-hewan berbulu bermata manja, tapi kesukaan para katak dan penghuni ekosistem rumput. 
Hujan itu pencipta kerusakan bagi sepatu-sepatu berbahan kanvas, tetapi juga penilai ketangguhan sebuah sandal jepit kacangan. 
Hujan penghambat manusia berlibur akhir pekan, tapi juga pemberi nafkah bagi para penjaja payung jalanan.

Hujan itu minus. Hujan itu plus.
Hujan itu menyebalkan. Hujan itu menyenangkan.
Hujan membawa kesedihan. Hujan itu mencipta kerinduan.
Hujan memaksa saya melihat segala sesuatu dari dua sisi. Dua sudut pandang. Dua pasang mata. Dua otak. Bahkan dua hati. 


Dan sebenarnya, hujan membuat saya membahana. Memaksa saya untuk tersenyum bahagia. Dan, saya tak bisa mengelak, tentunya. Hujan berhasil membuai saya, dalam sebuah euforia yang luar biasa. Mengalirkan sejuta kata tak tersurat, yang hanya sanggup melayang di tayangan salindia otak. Melambungkan sebuah imaji, akan masa lalu, sekarang, dan masa datang. Menjadi mesin waktu yang mampu berpindah-pindah, lebih hebat dari laci milik Nobita, ataupun mobil di film "Back To The Future". 


"Katakan kalau hujan adalah utusan langit untuk bumi
Mengantarkan surat rindu tak tertahan
Selama 6 bulan  dalam 365 hari
Lantas, setelah selesai bertugas
Hujan menyapa ramah tanah
Mengajaknya bermain gundu
Atau sekedar berlarian riang
menyambut kedatangan pelangi"


Selamat datang Musim Penghujan!
"welcome september rain"

by : "franata indra kusuma"

Selasa, 13 Agustus 2013

Biarkan Aku Menjadi Suaramu



Biarkan Aku Menjadi Suaramu

Sejak awal, keluarga dari si wanita menolak dengan keras terhadap hubungannya dengan sang pria. Dikatakan bahwa pernikahan harus sesuai dengan latar belakang keluarga & si wanita akan menderita seumur hidup bila bersamanya.

Karena tekanan keluarga itulah, pasangan ini sering bertengkar. Meskipun si wanita mencintai si pria, ia terus bertanya pada si pria: "Seberapa dalam cintamu padaku?"

Karena si pria tidak pandai dengan kata-kata, sehingga sering menyebakan wanita merasa sedih. Dengan itu & tekanan keluarga, si wanita sering menumpahkan amarah terhadapnya. Sedangkan si pria, hanya menerimanya dengan diam.

Setelah beberapa tahun...

sang pria akhirnya lulus dan memutuskan untuk melanjutkan studi nya di luar negeri. Sebelum pergi, ia melamar si wanita: "Aku tidak terlalu baik dalam kata-kata. Tetapi yang aku tahu bahwa aku mencitaimu. Jika kamu mengijinkannya, aku akan menjagamu seumur hidupku. Sedangkan untuk keluargamu, aku akan mencoba yang terbaik untuk bicara pada mereka. Maukah kau menikah denganku?"

Si wanita setuju & dengan keteguhan hati sang pria, keluarga wanita akhirnya menyerah dan setuju terhadap pernikahan mereka. Sebelum pergi, mereka akhirnya bertunangan.

Sang wanita pergi bekerja disebuah rumah sakit ternama, sedangkan sang pria berada di luar negeri, melanjutkan studi nya. Mereka berkomunikasi lewat email & telepon facebook dan skype. Meskipun berat, tetapi mereka tidak pernah berpikir untuk menyerah.

Suatu hari...

saat sang wanita dalam perjalanan ke tempat kerja, ia ditabrak oleh sebuah mobil yang kehilangan kendali. Saat ia bangun, ia melihat orang tuanya berada di dekat tempat tidurnya. Ia menyadari bahwa ia cedera serius. Melihat ibunya menangis, ia mau menghiburnya. Tetapi ia menyadari bahwa yang keluar dari mulutnya hanyalah rintihan. Ia kehilangan suaranya...

Dokter berkata bahwa benturan di kepalanya menyebabkan ia kehilangan suaranya. Mendengarkan hiburan dari orangtuanya, tetapi tidak ada yang bisa keluar dari mulutnya, ia merasa hancur.

Saat tinggal di rumah sakit, hanya tangisan sunyi yang menemani dia. Saat sampai di rumah, segalanya tampak sama. Kecuali suara dering telepon. Yang menusuk hatinya setiap berbunyi. Ia tidak ingin sang pria tahu dan tidak ingin memberi beban padanya, ia menulis surat pada si pria bahwa ia tidak ingin menunggu lebih lama lagi.

Dengan itu, ia mengirim kembali cincin kepada si pria. Sebagai gantinya, si pria mengirimkan balasan, dan menelepon berkali-kali.. namun yang bisa dilakukan si wanita hanyalah menangis..

Orangtuanya memutuskan untuk pindah, berharap si wanita melupakan segalanya dan menjadi gembira.

Akhir cerita broww...

Di lingkungan yang baru, sang wanita belajar bahasa isyarat dan memulai hidup yang baru. Ia mengatakan pada dirinya sendiri, bahwa ia harus melupakan si pria. Suatu hari, temannya datang & mengatakan bahwa si pria kembali. Ia meminta temannya untuk tidak memberi tahu si pria apa yang terjadi. Sejak itu, tidak ada lagi berita dari si pria.

Satu tahun telah berlalu dan temannya datang dengan sebuah surat, berisi sebuah undangan dari pernikahan si pria. Si wanita merasa kecewa. Ketika ia membuka surat itu, ia melihat namanya di sana.

Saat ia akan bertanya pada temannya apa sebenarnya yang sedang terjadi, ia melihat si pria berdiri di depannya. Si pria menggunakan bahasa isyarat yang mengatakan "Aku sudah menghabiskan waktu selama setahun untuk belajar bahasa isyarat. Katakan saja padaku bahwa kamu tidak melupakan janjimu. Berikan aku kesempatan untuk menjadi suaramu. Aku mencintaimu."Dengan itu, sang pria menyisipkan cincin itu dijarinya. Ia pun tersenyum.

thanks for read my story :)
     franata’s blogger :)                                             

Sabtu, 10 Agustus 2013

"MEMANDANGMU DARI KEJAUHAN"

"MEMANDANGMU DARI KEJAUHAN"





Di sebuah kota kecil yg tenang & indah, ada sepasang manusia yg saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap org yg bertemu dgn mereka tdk bisa tdk akan menghantar dgn pandangan kagum & doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain. Namun pd suatu hari, malang sang dara mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien brp malam tdk sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang pria  menjaga di depan ranjang & dgn tiada henti memanggil2 kekasih yg tdk sadar sedikitpun. Malamnya ia tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering krn menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang dara tetap pingsan tertidur spt dulu, sedangkan si pria telah berubah mjd pucat pasi & lesu tdk terkira, namun ia tetap dgn susah payah bertahan & akhirnya pd suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan pria yg setia & teguh itu, lalu IA memutuskan memberikan kpd pria  itu sebuah pengecualian kpd dirinya.
Tuhan bertanya kpdnya:”Apakah kamu benar2 bersedia menggunakan nyawamu sendiri utk menukarnya?”. Si pria tanpa ragu sedikitpun menjawab:”Ya”. Tuhan berkata:”Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu hrs berjanji menjelma mjd kupu2 selama 3 thn. Pertukaran spt ini apakah kamu juga bersedia?”. Si pria  terharu setelah mendengarnya & dgn jawaban yg pasti menjawab: “saya bersedia!”.

Hari telah terang. Si pria  telah mjd seekor kupu2 . Ia mohon diri pd Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, dara itu benar2 telah siuman bahkan ia sedang berbicara dgn seorg dokter. Namun sayang, ia tdk dpt mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dgn di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dr jauh kekasihnya sendiri.
Bbrp hari kemudian, sang dara telah sembuh. Namun ia sama sekali tdk bahagia. Ia mencari keberadaan sang pria  pd setiap org yg lewat, namun tdk ada yg tahu sebenarnya sang pria telah pergi kemana. Sang dara sepanjang hari tdk makan & istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kpdnya, begitu inginnya bertemu dgn sang kekasih, namun sang pria  yg telah berubah mjd kupu2 bukankah setiap saat selalu berputar disampingnya? hanya saja ia tdk bisa berteriak, tdk bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam2.

Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yg sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu2 mau tdk mau hrs meninggalkan tempat tsb lalu terakhir kali ia terbang & hinggap di atas bahu sang dara. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yg kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yg kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yg kecil & lemah benar2 tdk boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yg sedih hanya dpt di dengar oleh kupu2 itu sendiri & mau tdk mau dgn berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yg jauh dgn membawa harapan.

Dlm sekejap telah tiba musim semi yg kedua, sang kupu2 dgn tdk sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yg lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yg tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang pria lain . Dlm sekilas itu sang kupu2 nyaris jatuh dr angkasa. Ia benar2 tdk percaya dgn pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tdk percaya lagi dgn omongan yg di bicarakan banyak org. Orang2 selalu menceritakan betapa parah sakit sang dara. Melukiskan betapa baik & manisnya dokter pria itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka & tentu saja juga melukiskan bahwa sang dara sudah bahagia spt dulu kala dsb. Sang kupu2 sangat sedih.

Bbrp hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya pergi bersama pria  itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yg pernah di milikinya dahulu dlm sekejap tokoh utamanya telah berganti seorg pria  lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tdk dpt berbuat apa2. Musim panas tahun ini sgt panjang, sang kupu2 setiap hari terbang rendah dgn tersiksa & ia sudah tdk memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dgn pria itu, ia & suara tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu2 telah terbang berlalu.

Bunga bersemi & layu. Bunga layu & bersemi lagi. Bagi seekor kupu2 waktu seolah2 hanya menandakan semua ini. Musim panas pd tahun ketiga, sang kupu2 sudah tdk sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang dara bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si pria itu, pria itu mencium lembut wajah sang dara. Sama sekali tdk punya waktu memperhatikan seekor kupu2 yg hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.

Tiga tahun perjanjian Tuhan dgn sang kupu2 sudah akan segera berakhir & pd saat hari yg terakhir,
mengalirlah air mata sedih sang kupu2. Dengan pedih hati Tuhan menarik napas:”Apakah kamu menyesal?”. Sang kupu2 mengeringkan air matanya:”Tidak”. Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan: “Besok kamu sudah dpt kembali mjd dirimu sendiri”. Sang kupu2 menggeleng-gelengkan kepalanya:”Biarkanlah aku mjd kupu2 seumur hidup”aku hanya ingin melihat dia bahagia walaupun itu bersama orang lain.dan perkataan terakhir sang kupu2 itu, TUHAN terimakasih kau telah menyembuhkan sang daraku dan membuatnya bahagia sekarang.


ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR.
ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA.
JIKA KITA MENCINTAI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA .JANGAN PERNAH MENSIA-NSIAKAN PERASAAN DAN CINTANYA.

CINTAILAH DIA LAYAKNYA DIA MENCINTAIMU.


thanks for read my story :)
     franata’s blogger :)